Tips Melakukan Zakat Online, Apa Saja yang Harus Dilakukan?

Untuk umat Islam membayar serta menunaikan zakat hukumnya adalah wajib karena zakat merupakan salah satu rukun Islam seperti kewajiban untuk salat, puasa, dan ibadah haji bagi umat Islam yang mampu.

Besaran nominal yang perlu dibayarkan, dapat dihitung berdasarkan jenis zakat yang ingin kamu laksanakan.

Sebagai contoh zakat fitrah atau zakat yang wajib dikeluarkan setiap bulan Ramadan. Perhitungan zakat ini dihitung berdasarkan harga makanan pokok kamu yang biasa dimakan. Ada lagi zakat maal, dalam perhitungan zakat ini akan dihitung berdasarkan jumlah penghasilan kamu setiap bulannya.

Hukum Bayar Zakat Online

Seiring perkembangan zaman, pembayaran zakat juga terus berkembang, kini kita dapat membayar zakat secara online. Bukan hanya memberikan kemudahan, dengan adanya metode zakat online, kita juga dapat membayarkannya dari mana saja. Seperti dari rumah, kantor, bus atau tempat umum lainnya tanpa harus bertemu langsung dengan amil sebagai pihak yang bertanggung jawab mengumpulkan serta menyalurkan zakat.

Lalu bagaimana hukumnya? Apakah sah jika melakukan zakat secara online? Dikutip dari Kumparan.com, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amirsyah Tambunan, mengatakan bahwa berzakat secara online sebetulnya diperbolehkan asalkan semua rukun dan syarat zakat terpenuhi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan zakat online ini adalah siapa yang membayarnya, lembaga yang menerimanya, dan ada uang atau materi yang dibayarkan.

Lebih lanjut mengenai ijab kabul zakat fitrah, Amirsyah mengatakan, secara lisan atau tertulis seperti formulir yang tersedia di penyedia layanan bayar zakat online itu juga diperbolehkan.

Amirsyah juga menambahkan, unsur terpenting dalam berzakat adalah beragama Islam dan sudah baligh (dewasa), orang yang memberi zakat, harta yang akan dizakatkan sesuai dengan haul dan nisab, serta orang yang menerima zakat harus sesuai dengan delapan asnaf yang sudah ditentukan dalam syariat Islam.

Jadi berdasarkan penjelasan di atas, hukum bayar zakat online adalah sah selama ada pemberi zakat, harta yang dizakatkan, serta penerima zakat, tanpa perlu ijab kabul atau bertatap muka dengan amil.

Tips Membayar Zakat Secara Online

Meski terlihat ringkas, mudah dan praktis, namun Kamu tetap perlu waspada jika ingin menunaikan zakat secara online. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan yaitu sebagai berikut:

   1. Kenali lembaga amil zakat

Hal pertama yang wajib dilakukan adalah memastikan lembaga amil zakat merupakan LAZ terdaftar di Baznas dan memiliki izin dari Kementerian Agama. Jika suatu lembaga amil zakat sudah terdaftar, Insya Allah Lembaga tersebut telah diverifikasi.

Kemudian, kamu juga dapat menilai keabsahan amil zakat dengan mengecek website resminya dan cek apakah lembaga tersebut memiliki kantor fisik atau atau kantor perwakilan. Cek juga mengenai tahun berdiri Lembaga amil zakat serta manajemen yang tercantum di website tersebut.

   2. Pastikan keaslian mobile app

Sebelum kamu mengunduh mobile app amil zakat, kamu dapat membaca ulasan-ulasan mengenai aplikasi tersebut dari pengguna sebelumnya untuk memasukan kredibilitasnya. Dari situ, Kamu dapat mengambil kesimpulan apakah app tersebut cukup terpercaya untuk menyalurkan zakat Kamu.

Kamu juga perlu waspada akan maraknya aplikasi palsu yang memiliki nama serupa dengan aplikasi amil zakat resmi. Umumnya, aplikasi palsu tersebut akan meminta pengguna untuk mengunduh dari suatu website bukan dari Play Store ataupun Apple Store. Resikonya jika Kamu mengunduhnya, maka ada kemungkinan data Kamu tercuri, perangkat gawai Kamu akan terkena virus, dan dana donasi Kamu tidak tersalurkan.

   3. Cek track record lembaga tersebut

Point ketiga kamu kamu perlu mengecek history lembaga tersebut. Caranya, dapat dilakukan dengan riset kecil seperti mencari berita di internet mengenai lembaga penyalur zakat online yang ingin Kamu gunakan. Cek rekam jejaknya dalam menyalurkan zakat dan baca juga testimoni orang yang pernah menggunakan situs zakat tersebut.

   4. Rekening penghimpun zakat bukan rekening pribadi

Pastikan pula rekening penghimpun zakat bukan rekening pribadi melainkan rekening LAZ atau perusahaan. Rekening yang mengatasnamakan lembaga akan lebih terpercaya ketimbang rekening atas nama pribadi. Hal ini mengingat banyak kasus penipuan donasi online yang terjadi bermodus meminta umat untuk menyalurkan donasi ke rekening pribadi.

   5. Minta bukti penyaluran zakat

Terkahir, kamu dapat menghindari penipuan zakat online dengan cara mengawal penyaluran zakat tersebut. Salah satu caranya adalah dengan meminta bukti penyaluran zakat. Beberapa aplikasi donasi dan zakat online saat ini juga telah menyediakan informasi mengenai pemanfaatan dana yang terkumpul di situsnya dan dapat diakses kapanpun.

Website dan Aplikasi Bayar Zakat Online

Ahar kamu tidak ragu dan bayar zakat online benar-benar sah, selalu pastikan dan tunaikanlah zakat di amil yang terpercaya. Berikut adalah website dan aplikasinya.

Wecare, yang merupakan aplikasi dan website donasi online terpercaya dan paling banyak digunakan saat ini. Adapun dana dari donasi yang terkumpul, akan digunakan untuk membantu pasien-pasien yang kurang mampu serta terbatas dalam hal biaya pengobatan.

Selain itu, Wecare juga mengumpulkan pasien kurang mampunyang tinggal di wilayah yang sulit terjangkau oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Dalam menjalankan misinya ini, maka tak heran jika Wecare.id selalu bekerja sama dengan para dokter dan tenaga medis lainnya dari rumah sakit, sehingga pasien dapat mendapatkan pengobatan gratis.

WeCare membolehkan para donatur untuk melihat informasi dari berbagai pasien di platformnya. Sehingga para donatur ini dapat memilih langsung pasien yang akan dibantu. Tidak harus jutaan rupiah, untuk donasi di Wecare, kamu dapat memulainya dengan donasi sebesar 20.000 saja loh.